: 1438

Etika Santri Kepada Kiai

: 1439

Yuk Nyantri – Etika santri kepada kiai merupakan hal yang sangat penting dalam keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di pesantren. Santri harus memperlakukan kiai dengan hormat dan penuh kasih sayang, menghormati perintah dan nasihat kiai, serta berusaha untuk menjadi santri yang baik dan bermanfaat bagi lingkungan.

Etika ini merupakan salah satu cara untuk menghormati jasa kiai yang telah memberikan ilmu dan ajaran yang berharga bagi kesejahteraan santri. Santri harus memahami bahwa kiai adalah pembimbing yang akan membantu mereka dalam mencapai keberhasilan dalam hidup.

Melalui etika ini, diharapkan santri dapat menjadi generasi penerus yang memiliki akhlak mulia dan berbudi pekerti yang baik. Kami berharap bahwa dengan menghormati etika ini, santri dapat menjalin hubungan yang baik dengan kiai dan menjadi santri yang dibanggakan oleh kiai dan masyarakat.

Etika santri terhadap kiai

  • Etika santri terhadap kiai adalah seperangkat norma dan nilai yang harus dijalankan oleh santri dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan kiai. Etika ini merupakan refleksi dari rasa hormat dan taat yang santri miliki terhadap kiai sebagai guru dan pemimpin spiritual.
  • Salah satu etika yang harus dijalankan oleh santri adalah menghormati kiai dengan cara menyebut beliau dengan sebutan yang sesuai, seperti “Kiai” atau “Guru”. Selain itu, santri juga harus menjaga jarak yang sesuai dengan martabat kiai dan tidak boleh berdiri atau duduk di atas kursi yang sama dengan kiai.
  • Santri juga harus menghormati waktu kiai dengan tidak menganggu beliau saat sedang sibuk atau beristirahat. Jika ingin berbicara dengan kiai, santri harus meminta izin terlebih dahulu dan menunggu sampai kiai memberikan persetujuan.
  • Selain itu, santri juga harus menghormati pendapat dan keputusan kiai. Kiai merupakan pemimpin spiritual yang diakui oleh santri sebagai sumber ilmu dan pedoman dalam kehidupan spiritual. Oleh karena itu, santri harus patuh dan taat terhadap keputusan kiai, meskipun tidak selalu sependapat dengan pendapat kiai.
  • Etika santri terhadap kiai juga mencakup kewajiban santri untuk selalu berusaha meningkatkan ilmu dan kemampuan diri agar dapat menjadi santri yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar dan masyarakat. Santri harus selalu berusaha untuk meningkatkan diri dengan belajar dan berlatih sesuai dengan ajaran kiai.
  • Secara keseluruhan, etika santri terhadap kiai adalah seperangkat norma dan nilai yang harus dijalankan oleh santri dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan kiai. Etika ini merupakan refleksi dari rasa hormat dan taat yang santri miliki terhadap kiai sebagai guru dan pemimpin spiritual.

“Nggandol guru tur mahabbah neng auliya’. Mahabbah neng syekh Abdul Qadir Jailani dengan banyak membaca wirid beliau. Janji beliau (Syekh Abdul Qodir), sopo wae seng dadi muridku, mahabbah neng aku, nalikane kepleset bakal tak tulungi.” -KH. Masbuhin Faqih (Pengasuh PP.Mambaus Sholihin Gresik.)

“Megikuti guru serta mahabbah kepada auliya’. Mahabbah kepada syekh Abdul Qadir Jailani dengan banyak membaca wirid beliau. Janji beliau (Syekh Abdul Qodir), siapa saja yang menjadi muridku, mahabbah kepada saya, suatu saat jatuh saya akantolongi.”

Etika siswa terhadap guru

  1. Etika siswa terhadap guru adalah seperangkat norma dan nilai yang harus dijalankan oleh siswa dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan guru. Etika ini merupakan refleksi dari rasa hormat dan taat yang siswa miliki terhadap guru sebagai pendidik dan pembimbing.
  2. Salah satu etika yang harus dijalankan oleh siswa adalah menghormati guru dengan cara menyebut beliau dengan sebutan yang sesuai, seperti “Guru” atau “Pak/Bu” sesuai dengan jenis kelamin guru. Selain itu, siswa juga harus menjaga jarak yang sesuai dengan martabat guru dan tidak boleh berdiri atau duduk di atas kursi yang sama dengan guru.
  3. Siswa juga harus menghormati waktu guru dengan tidak menganggu beliau saat sedang sibuk atau beristirahat. Jika ingin berbicara dengan guru, siswa harus meminta izin terlebih dahulu dan menunggu sampai guru memberikan persetujuan.
  4. Selain itu, siswa juga harus menghormati pendapat dan keputusan guru. Guru merupakan pendidik yang diakui oleh siswa sebagai sumber ilmu dan pedoman dalam proses belajar. Oleh karena itu, siswa harus patuh dan taat terhadap keputusan guru, meskipun tidak selalu sependapat dengan pendapat guru.
  5. Etika siswa terhadap guru juga mencakup kewajiban siswa untuk selalu berusaha meningkatkan ilmu dan kemampuan diri agar dapat menjadi siswa yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar dan masyarakat. Siswa harus selalu berusaha untuk meningkatkan diri dengan belajar dan berlatih sesuai dengan ajaran guru.
  6. Secara keseluruhan, etika siswa terhadap guru adalah seperangkat norma dan nilai yang harus dijalankan oleh siswa dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan guru. Etika ini merupakan refleksi dari rasa hormat dan taat yang siswa miliki terhadap guru sebagai pendidik dan pembimbing.
  7. Siswa juga harus memperlihatkan sikap yang baik dalam kelas seperti, tidak mengabaikan tugas, tidak berbicara yang tidak perlu, menjaga kebersihan dan kerapihan, dan memperlihatkan sikap yang sopan santun dalam berkomunikasi dengan guru.

“Guru adalah penerang jalan yang membimbing kami menuju keberhasilan, kami akan selalu menghormati dan menghargai jasa beliau.”

Etika anak kepada orang tua

  • Etika anak kepada orang tua merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak harus memperlakukan orang tua dengan hormat dan penuh kasih sayang. Ini merupakan salah satu cara untuk menghormati dan menghargai jasa orang tua yang telah melahirkan dan merawat kita sejak kecil.
  • Salah satu etika anak yang penting adalah menghormati orang tua dengan cara menyapanya dengan hormat dan tidak berkata kasar atau tidak sopan kepada mereka. Anak juga harus menaati perintah orang tua dengan baik dan tidak menentang atau membantah mereka tanpa alasan yang cukup.
  • Anak juga harus membantu orang tua dalam hal-hal yang dapat dilakukan, seperti mengerjakan tugas rumah tangga, membantu dalam hal keuangan, dan lain sebagainya. Ini akan membantu orang tua dalam menjalankan tugas sehari-hari dan akan menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang anak kepada orang tua.
  • Anak juga harus berusaha untuk menghormati privasi orang tua dan tidak menyela kegiatan atau pembicaraan mereka tanpa izin. Ini akan menunjukkan bahwa anak memahami bahwa orang tua juga memerlukan waktu untuk diri sendiri dan privasi yang diperlukan.
  • Di samping itu, anak juga harus berusaha untuk menjadi contoh yang baik bagi orang tua dan saudara-saudara. Ini akan menunjukkan bahwa anak memahami bahwa tindakan mereka akan mempengaruhi orang lain dan mereka harus bertanggung jawab atas tindakan mereka.
  • Secara keseluruhan, etika anak kepada orang tua meliputi rasa hormat, kasih sayang, taat, membantu, menghormati privasi, dan menjadi contoh yang baik. Anak yang memahami dan menerapkan etika ini akan memiliki hubungan yang baik dengan orang tua dan akan menjadi anak yang dibanggakan oleh orang tua.

“Orang tua adalah cahaya yang menuntun kami dalam kegelapan, kami akan selalu menghormati dan mencintai beliau sepanjang hidup”

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *